Suhu

Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini, diharapkan peserta didik dapat: 
  1. mengkonversi suhu dari skala yang satu ke skala termometer yang lain; 
  2. menganalisis perubahan suhu pada suatu benda terhadap kalor pada benda tersebut; dan 
  3. menganalisis jumlah kalor yang diterima dan jumlah kalor yng dilepas pada suatu benda memiliki besar yang sama. 

Suhu

Salah satu langkah antisipasi pencegahan terinfeksi virus corona adalah memeriksa suhu tubuh seperti terlihat pada gambar.  Maka dari itu, di sejumlah tempat umum seperti pusat perbelanjaan hingga bandara selalu menerapkan pengecekan suhu tubuh. Dari suhu tubuh itulah, seseorang bisa mengetahui kondisi tubuhnya sedang sehat atau tidak. Upaya ini merupakan salah satu cara pencegahan penularan covid -19. Sehingga dapat kita simpulkan betapa pentingnya suhu dalam kehidupan kita sehari hari.  
Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang dirasakan indera. Alat yang biasa digunakan untuk pengukur suhu dinamakan termometer.  

Termometer

Termometer merupakan alat yang  sederhana dengan fungsi yang besar.  Ada bermacam macam termometer mulai dari yang analog sampai yang digital, mulai dari yang menggunakan air raksa sampai yang menggunakan infra merah. 

Skala Suhu

Terdapat 4 skala suhu  yang digunakan pada termometer dintaranya Celcius ( ° C °C ), Reamur ( ° R °R ), Fahrenheit ( ° F °F ), dan Kelvin ( K K

No Termometer Titik Bawah Titik Atas Jumlah Skala
1 Celcius 0 ° C 100 ° C 100
2 Reamur 0 ° R 80 ° R 80
3 Fahrenheit 32 ° F 212 ° F 180
4 Kelvin 273 K 373 K 100

Konversi antara 4 skala tersebut ditunjukkan oleh tabel berikut :  

Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin
Celcius R = 4 5 C F = 9 5 C + 32 K = C + 273
Reamur C = 5 4 R F = 9 4 R + 32 K = 5 4 R + 273
Fahrenheit C = 5 9 ( F - 32 ) R = 4 9 ( F - 32 ) K = 5 9 ( F - 32 ) + 273
Kelvin C = K - 273 R = 4 5 ( K - 273 ) F = 9 5 ( K - 273 ) + 32

Skala Celcius dan Fahrenheit banyak kita temukan di kehidupan sehari hari, sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah Kelvin. Berikut gambaran mengkonversi suhu pada 2 termometer yang berbeda secara umum dituliskan: 
Contoh soal 
Suhu udara dalam suatu ruangan  95 ° F . Nyatakan suhu tersebut dalam Kelvin!

Jawab 
Konversi Fahrenheit ke kelvin 
K = 5 9 ( F - 32 ) + 273
K = 5 9 ( 95 - 32 ) + 273
K = 35 + 273
K = 308 K

Kalor

Pengaruh Kalor pada zat

Gambar diatas menunjukkan air yang sedang dipanaskan hingga mendidih. Saat air dipanaskan ada proses transfer energi dari satu zat ke zat lainnya yang disertai dengan perubahan suhu atau yang di sebut dengan kalor. Kalor yang diterima air ini digunakan untuk menaikkan suhunya sampai mencapai titik didih bahkan untuk merubah wujud dari cair menjadi gas.

Kalor jenis dan kapasitas kalor

Kalor jenis suatu benda didefinisika sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K. Kalor jenis ini menunjukkan kemampuan suatu benda untuk menyerap kalor. Semakin besar kalor jenis suatu benda, semakin besar pula kemampuan benda tersebut dalam menyerap kalor. 

Secara matematis c = Q m . Δ T

atau Q = m c Δ T
dengan 
c = kalor jenis suatu zat ( J k g - 1 ° C - 1 )
m = massa zat ( k g )  
Δ T = perubahan suhu ( K )  
Q = banyak kalor yang diterima atau dilepas ( J )

Tabel Kalor Jenis Beberapa Zat

Zat Kalor Jenis ( J k g ° C ) Zat Kalor Jenis ( J k g ° C )
Air 4200 Besi 460
Alkohol 2400 Tembaga 390
Minyak Tanah 220 Kuningan 380
Air Raksa 140 Perak 230
Es 2500 Emas 130
Alumunium 900 Timbal 130
Kaca 670 Udara 1000

Kapasitas kalor suatu benda adalah jumlah kalor yang diperlukan atau dilepaskan jika suhu benda tersebut dinaikkan atau diturunkan 1 K atau 1 ° C .
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: 
C = Q Δ T atau C = m . c  
Dengan 
C = kapasitas kalor  (J K - 1 )

Contoh Soal 
Air sebanyak 3 k g bersuhu 1 0 ° C dipanaskan hingga bersuhu 3 5 ° C . Jika kalor jenis 4.186 J k g - 1 ° C - 1 , tentukan kalor yang diserap air tersebut!

Diketahui :
m = 3 k g
Δ T = 35 - 10 = 25 ° C
c = 4.186 J k g - 1 ° C - 1

Ditanyakan 
Q = ..? 

Jawab 
Q = m c Δ T
Q = 3 . 4186 . 25
Q = 313 . 950

Perubahan wujud zat

Kalor yang diterima atau dilepaskan suatu zat dapat mengakibatkan pada perubahan wujud suatu zat. Penerimaan kalor akan meningkatkan suhu dan dapat mengubah wujud zat dari padat menjadi cair atau cair menjadi gas. Sedangkan pelepasan kalor dapat menurunkan suhu atau merubah wujud dari cair menjadi padat atau gas menjadi cair. 
 
Ketika sedang berubah wujud, walaupun terdapat pelepasan atau penyerapan kalor tetapi tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan suhu. Kalor ini disebut Kalor laten atau L . Kalor laten adalah kalor yang dibutuhkan benda untuk mengubah wujudnya per satuan massa. Secara matematis  
L = Q m
Dengan 
L = kalor laten ( J k g - 1 )
Q = kalor yang dibutuhkan saat perubahan wujud ( J )
m = massa zat ( k g )

Contoh soal 
Air sebanyak 100 g r   bersuhu 70 ° C disiramkan pada balok es bersuhu 0 ° C hingga semua es melebur. Jika kalor lebur es 0 , 5 k k a l / k g dan kalor jenis air 1 k k a l k g - 1 ° C - 1 , tentukan massa es yang melebur. 
 
Diketahui:
m a i r = 100 g = 0 , 1 k g
T a i r = 40 ° C
c a i r = 1 k k a l k g - 1 ° C - 1
L b = 0 , 5 k k a l k g - 1 ° C - 1

Ditanyakan: m e s =

Jawab 
Dalam kasus ini, air melepaskan kalor dan es menerima kalor, Suhu air sama dengan suhu es yakni 0 ° C .
Q a i r = Q e s
m a i r c a i r Δ T = m e s L b
0 , 1 × 1 × ( 40 0 ) = m e s × 0 , 5
0 , 5 m e s = 4
m e s = 4 0 , 5
m e s = 8 k g

Azas black

Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh Joseph Black. Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut: “Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah”. 
Energi selalu  kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan melepaskan energi sebesar Q L dan benda yang memiliki temperatur lebih rendah akan menerima energi sebesar Q T dengan besar yang sama. 
Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut. 
Q Lepas = Q Terima
Keterangan: 
Q Lepas = jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat ( Joule )
Q Terima = jumlah kalor yang diterima oleh zat ( Joule )

Besarnya kalor dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 
Q = m c Δ T
Ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa temperatur naik berarti zat menerima kalor, dan temperatur turun berarti zat melepaskan kalor, maka 
Q Lepas = Q Terima
m 1 c 1 T 1 = m 2 c 2 T 2
dengan T 1 = T T akhir dan T 1 = T akhir - T sehingga
m 1 c 1 ( T 1 T c ) = m 2 c 2 ( T c T 2 )
Keterangan: 
m 1 = massa benda 1 yang suhunya tinggi ( k g )
m 2 = massa benda 2 yang suhunya rendah ( k g )
c 1 = kalor jenis benda 1 ( J / k g ° C )
c 2 = kalor jenis benda 2 ( J / k g ° C )
T 1 = suhu mula-mula benda 1 ( ° C atau K )
T 2 = suhu mula-mula benda 2 ( ° C atau K
T c = suhu akhir atau suhu campuran ( ° C atau K

Contoh soal 
Air bermassa 200 g r bersuhu 30 ° C dicampur air mendidih bermassa 100 g r dan bersuhu 90 ° C . (Kalor jenis air = 1 k a l g - 1 ° C - 1 ). Suhu air campuran pada saat keseimbangan termal adalah…. 

Pembahasan 
Diketahui
m 1 = 200 g r = 0 , 2 k g
m 2 = 100 g r = 0 , 1 k g
T 1 = 30 ° C
T 2 = 100 ° C
c = 1 k a l g - 1 ° C - 1

Ditanyakan 
T c = ..? 

Jawab 
Q Lepas = Q Terima
m 2 . c . Δ T = m 1 . c . Δ T
0 , 1 . ( 90 T c ) = 0 , 2 . ( T c 30 )
45 - 0 , 5 T c = T c - 30
75 = 1 , 5 T c
T c = 50 ° C